Pekerjaan Paling Mulia Sejagat, Raya Memujinya ?

"Jadilah seorang Dokter, nak ..."

Berapa orang yang setuju bahwa Dokter merupakan pekerjaan mulia ? kami setuju, mungkin saja. 

Bagaimana dengan Dokter spesialis aborsi ? tak ada kah Dokter spesialis aborsi ?

Bagaimana dengan Dokter Cuci Otak ? kami orang-orangnya. Persepsi tentang Dokter sebagai pekerjaan paling mulia akan kami cuci.

Sejak dahulu kala stigma ini sudah melekat di setiap benak masyarakat. Naasnya, semua ini cukup memberi dampak luar biasa untuk generasi Z yang mendapat tekanan dari Generasi X. Jadilah seorang dokter karena itu pekerjaan yang mulia, kamu harus masuk STEI karena dimasa depan teknologi maju, dan berbagai " jadilah " lainnya. Mungkin emang bener, di masa-masa itu usia kita masih dianggap terlalu muda untuk menentukan masa depan. Masalah besar ? tidak sebegitunya. Mungkin saya aja yang terlalu membesar-besar kan masalah ini.Tapi, bisa dibayangkan justru malah bertambah rumit situasi yang ada, jika ternyata dia menyesal ? siapa harus menyalahkan siapa ?

Menjadi dokter saya kira sudah cukup untuk dijadikan sebuah pekerjaan yang sangat ideal, gajinya ada, perpanjangan tangan Tuhan (dibidang kesehatan), dan tak akan pernah ada ceritanya lulusan berlebih (demand masih besar). Berbicara persoalan, lalu apa ? Bagaimana ?

1. Minimal 40% mahasiswa kedokteran di seluruh universitas negeri di indonesia mengalami stress.
2. Banyaknya manusia minder di berbagai sudut kehidupan kita yang kecewa tidak masuk kedokteran.
3. Merubah jalan hidupnya menjadi seorang dokter hanya karna anggapan menjadi seorang dokter merupakan hal yang menjanjikan, baik pekerjaan, finansial, dan kesejahteraan keluarga. Mungkin martabat.

Dan masih banyak poin yang bisa kalian terjemahkan sendiri, untuk apa kalian menjadi seorang dokter.

Disini lah pentingnya SKH untuk mengajak para pembaca mempertimbangkan lebih seksama lagi, untuk apa kita menjadi seorang Dokter ataupun pekerjaan nantinya kelak. Kami tidak pernah mempermasalahkan tentang studi, tentang mahalnya biaya , apalagi banyak nya Dokter yang melanggar kode etik atau Dokter yang melakukan mal praktik. Karena apalah artinya kuliah, apa artinya pekerjaan, apa artinya kaya raya, kalo sama tetangga sendiri gak pernah peduli ??? 

Tulisan ini sebenernya cuman mau memperjuangkan sebuah impian anak kecil yang selalu menatap biru langit dan seketika ada pesawat lewat hingga muncul benak " Saya harus jadi pilot ", melihat seorang tentara berbadan tegak membawa senjata yang bisa ia tembakan kepada siapa saja yang akan menhancurkan bangsa ini lalu munculah angan " Saya harus jadi tentara, melihat ayah yang selalu bahagia dalam mengurus padi di sawah lalu memantapkan tujuan " saya tidak mau diabetes seperti ayah".

Bagi kami, semua perkerjaan itu tak punya hierarki berdasarkan variabel tingkat kemuliaannya. Semua pekerjaan akan menjadi mulia jika kita melakukannya dengan ikhlas juga berintegritas. Dokter itu baik jika ia melakukan pekerjaannya dengan baik. Seniman, Insinyur, dan satpam pun akan menjadi seorang yang mulia jika ia melakukan pekerjaannya dengan baik. Sama seperti masyarakat Samin di Rembang, yang mempertahankan kebudayaan mereka saat bertani, karna untuk apa jadi pinter kalo untuk minterin orang lain ( mengkadali/licik ) ? .

Mulailah untuk waras dalam berpikir. Temukan cita, temukan asa, dan temukan Dia.

Berguna untuk siapa kalian kelak ?

"Belum bisa membuat orang orang sepertimu mikir waras itu salah satu kegagalanku"-Budiman

Semua itu mulia karna kita manusia, Tuhan yang menjadikannya.

lakukan yang harus kau lakukan.

Comments

Popular posts from this blog

Intermezzo : Sarekat Kacamata Hitam

RUU Permusikan : Selamat Datang Orde Baru.